21st (01)
1:11:00 PM
.............01.............
Aku punya cara sendiri untuk menjalankan kehidupan ku..
..dan aku sendiri yang menentukan bagaimana nasib ku 10 tahun mendatang..
..bukan kamu,dia atau mereka..
“Selamat Pagi mbak,seperti biasa kan? Ice
blended caramel chocolate and tiramitsu?” sapa seorang lelaki dengan senyuman
khas yang setiap harinya selalu ku lihat
“iya
Mas. Hmm..ditambah cheese cake ya satu” ku keluarkan dompet dari tas,mengambil
pesanan dan menuju singgasana ku di café tersebut. Hari ini tidak menjadi hari
yang biasa bagi ku. Hari ini tepat tanggal 20 Oktober. Hari Senin yang dikenal
sebagai hari sibuk sedunia membuatku lebih memeras keringat akibat cuaca yang
cukup panas ditambah beberapa tulisan yang harus ku posting di blog pagi ini.
Sebelumnya,aku
Nada. Bukan nada lagu tapi Serenada. That’s all!Nama yang sangat singkat padat
dan bermakna.Aku berpikir mungkin pada saat ibu ku melahirkan ku, beliau sedang
menghapal tangga nada atau semacam nya sehingga Nada menjadi nama ku hingga
sekarang. Aku sedang menyelesaikan kuliah di semester 7 dengan jurusan
Psikologi dan sedang berusaha mengajukan judul skripsi. Aku tidak menyangka aku
sudah sampai pada tahap skripsi. Rasanya baru kemarin aku mendaftar di kampus
itu dan tiba-tiba sekarang mulai merasakan syndrome “cetar kejang-kejang”.
Terlintas di benakku akan rasa takut tidak bisa menyelesaikan skripsi ku dalam
waktu yang pas.
Di
samping itu, masih terpikirkan oleh ku untuk menyelesaikan beberapa tulisan di
blog ku. Ya..beberapa follower di blog meminta dan bahkan sedikit memaksa ku
untuk membuat sebuah novel dari tulisan-tulisan yang pernah ku posting di blog.
Belum lagi beberapa follower yang hampir setiap hari mengunjungi blog ku hanya
untuk menceritakan keluh kesah mereka padahal mereka tidak pernah bertatap
langsung dengan ku. Inilah gabungan dari teknologi dan psikologi. Bagaimana
bisa seseorang percaya dan mau membuka aib nya dengan orang yang tidak pernah
bertemu dengannya dan hanya dengan membaca tulisan-tulisan ku,mereka
seolah-olah percaya dan menaruh harapan besar padaku untuk membantu mereka
menyelesaikan masalah.
Well,sedikit
menceritakan tentang penampilan ku, aku tidak berbadan besar hanya saja aku di
anugrahi badan yang lebar, kulit kecoklatan, mata sipit, dan rambut hitam lurus
sebahu. Aku menyukai kopi, terobsesi untuk keliling dunia gratis, tergila-gila
dengan Ridho Rhoma, men-dewakan make up dan dunia fashion. Beberapa orang
menganggap aku unik, karena seorang calon Psikolog menyukai hal-hal yang luar
biasa (menurut mereka). Ntah dari kacamata mana mereka melihatku. Aku
menganggap diriku aneh.
Menikmati
tiramitsu dan cheese cake yang sengaja ku kunyah pelan-pelan sambil mulai
mem-posting beberapa tulisan ku ke blog semakin menambah nikmatnya hari yang
luar biasa ini. Ku habiskan waktu ku di café ini hingga akhirnya handphone
bernada dering alunan lagu Kata Pujangga versi Ridho Rhoma menghentikan jari-jariku yang menempel
di keybord netbook ku.Ku lihat layar handphone yang bertuliskan “Bunda”.
“Assalamu’alaikum…ada
apa bun?” mata ku masih serius menatap layar netbook.
“Dimana
dek?ini udah mau magrib lhoo.Nanti Ayah marah kamu pulang malam lagi” Bunda
sedikit meninggikan suaranya.
“Aku
dari tadi sore di café biasa kok bun..Engga keluyuran.Kan Bunda tau aku pergi
tadi.Lagian juga aku pamit kan sama bunda.” aku membela diri.
“Lah..ngapain
aja 3 jam duduk di café?Kamu ini aneh-aneh aja ya.Sudah!pulang sekarang
ya.Pokoknya sebelum magrib kamu udah harus sampai rumah” bunda menutup telepon.
Dengan sedikit menghela napas ku tutup netbook tanpa menekan tombol shut down.
Kemudian menghabiskan ice blended caramel chocolate yang hanya tinggal gumpalan
es.Aku bergegas keluar dari café dan berharap mobil yang sudah ku gunakan sejak
semester 1 kuliah tidak berulah hingga aku bisa sampai rumah tepat waktu.
1 komentar
ditunggu kelanjutannya kak! :D
ReplyDelete