Sidang Meja Hijau S2 Komunikasi Mercu Buana

10:37:00 PM

Assalamu'alaikum..
Alhamdulillah hari ini aku bisa nulis lagi. Dan seperti janji aku di postingan sebelumnya, kali ini aku mau cerita soal kisah jatuh bangun dan pasang surut proses menuju sidang meja hijau, pas sidang meja hijaunya, terus pas revisi dan akhirnya bisa daftar wisuda. Firstly, aku udah pernah cerita di postingan sebelumnya tentang tahap awal meraih gelar S2 yaitu seminar proposal yang udah aku lalui pada bulan Februari silam. Dimana saat itu menjadi kado terindah di hari lahir ku pada tahun ini karena aku seminarnya satu hari setelah hari lahir ku. Nah abis seminar, ternyata disitulah kita baru benar-benar di uji dengan segala macem peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman dalam merampungkan sebuah tesis (tugas akhir). Disitu lah baru kita sadari bahwa penelitian S2 itu memang berbeda dengan penelitian ketika S1. Disini kita di tuntut untuk lebih aktif dari pada dosen pembimbing. Kita akan ngerasain ketika pendapat kita bertentangan dengan dosen pembimbing dan ketika dosen pembimbing benar-benar dengan mudahnya mempercayakan isi tesis kita dan tanpa ragu memberikan deadline seketat-ketatnya.

Setelah seminar, aku diminta untuk merevisi dari bab 1 sampai 3 sesuai dengan masukan dari penguji dan audiens pada saat seminar. Ngga butuh waktu lama untuk ngerevisi nya. Seminggu kemudian aku ketemu dospem (dosen pembimbing) sambil insiatif membawa daftar pertanyaan wawancara.  Berhubung penelitian aku adalah penelitian kualitatif, setidaknya aku sudah menyiapkan sekitar 25 pertanyaan untuk penelitian. Dospem pun menyetujui daftar pertanyaan dan mengarahkan aku untuk langsung segera melakukan penelitian. Penelitian aku ini sebenarnya bukan penelitian singkat karena mengambil metode fenomenologi dimana aku yang bertindak sebagai peneliti harus bisa menempatkan diri untuk bisa menelusuri secara mendalam, motif, maksud dan tujuan tertentu seseorang terhadap objek penelitian yang aku teliti ini. Nanti deh di postingan berikutnya, aku akan cerita tentang apa sih yang jadi penelitian tesis aku. (semoga ga lupa lagi soalnya udah pernah bilang begini juga. Hihihi).

Nah kurang lebih sekitar 3 bulan aku terjun ke lapangan mewawancarai para informan (sebutan untuk orang yang diteliti). Kebetulan aku harus mewawancarai 10 informan dengan latar belakang dan pekerjaan yang berbeda-beda dimana pastinya aku harus ikutin jadwal mereka bahkan sebenarnya dospem minta aku untuk mengamati lingkungan tempat tinggal mereka. Makanya ada beberapa informan yang aku wawancarai di rumah nya. Alhamdulillah proses wawancara nya lancar walaupun pastinya ada kerikil-kerikil kecil di tengah jalan. Kadang terkendala di jarak tempat bertemu untuk wawancara. Maklum lah ya..jakarta kalo dilihat dari peta emang kecil tapi akan terasa jauh saat kita naik kendaraan umum atau mobil pribadi yang ujung-ujungnya terjebak macet sana-sini. Lalu setelah semua data terkumpul, dimulailah proses pembahasan dimana harus dikaitkan dengan teori yang ada serta jurnal-jurnal penelitian sebelumnya. Ngga nyangka juga aku bisa ngerjain tesis yang agak tebal itu. Mana ngerjain nya sampe begadang karena deadline dari dospem pula. Tapi Alhamdulillah dari awal bersyukur karena dapat dospem yang baik nya luar biasaaa. Beliau sangat memudahkan aku hingga akhirnya bisa sidang meja hijau pada bulan Juni 2017.

Waktu itu bertepatan dengan bulan Ramadhan yaitu tanggal 7 Juni 2017 aku maju sidang meja hijau untuk kedua kalinya. Sama seperti S1, penguji ada 3 orang. Jadi kita tuh berhadap-hadapan langsung lalu hanya diberi waktu 10 menit untuk memaparkan isi dan hasil penelitian. Dag dig dug. Dag dig dug. Jantung serasa mau copot saat aku selesai presentasi dan tiba giliran para penguji untuk bertanya. Dari semua nya, emang penguji ahli yang bakal nanya paling banyak. Dan emang bener ternyata aku lumayan banyak dapat revisi dari si Ibu penguji ahli. Untungnya penguji lainnya cuma ngasih masukan doang. Sehingga yang tadinya mau pingsan, akhirnya ga jadi (dramaaa!!). Setelah itu, aku disuruh untuk menunggu di luar ruangan karena para penguji akan berdiskusi untuk menentukan apakah aku lulus atau tidak. Sebenarnya kejadian ini ga jauh beda ama kejadian pas sidang meja hijau S1 tahun 2014 silam. Teman-teman yang nunggu selama sidang pun juga ikut deg-degan. Waktu itu ada mamih Nurul, Yesi, Kiki dan juga Nuke yang juga sidang pada saat itu. Selang 5 menit kemudian, aku dipanggil masuk. Perasaan mulai campur aduk pas ngeliat wajah para penguji dengan raut serius. Lalu Bapak Ketua Sidang pun berkata : " Annisa, berdasarkan hasil sidang tesis ini, banyak sekali hal-hal yang tidak sinkron dalam penelitian kamu. Lalu Ibu penguji ahli pun menambahkan kata-kata yang seolah-olah tesis ini belum layak. Kemudian bapak ketua melanjutkan  .."mohon maaf sekali, kamu kami nyatakan tidaak........" Serrrrrrrr seketika darah langsung mengalir ke kepala, air mata udah mulai numpuk dan menunggu untuk keluar Tapi tiba2.... "kamu kami nyatakan tidak akan menjadi mahasiswa lagi di Pascasarjana Ilmu Komunikasi Mercu Buana".. Dan akhirnya air mata itupun mengucur. Si Ibu penguji ahli kaget dan memeluk sambil mengusap kepala. Mungkin si Ibu ngerasa bersalah juga kali yaa..puasa-puasa bikin nangis anak orang. Hahahah.

Muka bahagia abis lulus sidang

Teman paling setia selama kuliah dan proses penyusunan tesis sampai akhirnya sidang

Alhamdulillah...akhirnya aku lulus sidang meja hijau untuk kedua kalinya. Pas keluar dari ruang sidang, udah di sambut dengan pelukan-pelukan dari teman-teman yang nunggu. Sebuket bunga pun di dapat dari mamih Nurul. Thanks mamih :* Lalu aku langsung telpon ayah ibu untuk mengabari berita bahagia ini. Senang campur haru mendengar suara orang tua yang jauh disana disaat moment seperti ini. Terus tiba-tiba ingat revisi yang banyak. Eng ing eng...... Kalo ga salah sekitar 3 minggu aku lewati dalam proses revisi ini. Apalagi revisinya berkali- kali dan harus konsultasi langsung dengan penguji ahli bukan dospem kita. Kalo di S1 dulu kan revisi abis sidang ama dospem yaa.. Nah Ibu penguji ahli aku ini orang nya perfeksionis. Bahkan titik koma dan tabel pun harus sempurna. Sampai-sampai waktu itu ngejar waktu karena si ibu mau ke London, hari itu juga tesis aku harus final sampai harus menggunakan komputer dan printer di ruangan lembaga penelitian kampus. Thanks to pegawai-pegawai di lembaga penelitian kampus. Oke! Revisi selesai. Lalu mulai lah berburu tanda tangan. Ngejar para penguji dan dospem kesana kemari. Kemudian ngeprint final tesis sampe hampir 700 lembar hingga akhirnya di hardcover. Nah ini bagian paling 'drama' nya yaitu saat mau minta tanda tangan direktur pascasarjana yang membutuhkan 3 minggu lama nya. Hanya Allah yang Tahu lah kalo soal kenapa bisa begitu. Sehingga akhirnya aku ngga sempat ikut wisuda yang bulan Juli. Tapi yasudahlah. Kalo ngga gitu kan mana ada seru-serunya. Kadang dalam hidup, kita emang membutuhkan bumbu-bumbu pelengkap biar ngerasain hidup dengan bermacam-macam rasa.

Setelah semua nya rampung, akhirnya bisa juga daftar wisuda untuk bulan November. Aku mengikuti segala proses administrasi yang ada dan proses nya pun cepat karena di bantu ama teman-teman yang udah diwisuda duluan. Pas udah dapat nomer urut dan saat itu dijadwalkan wisuda tanggal 8 November, aku langsung pesan tiket pulang ke Medan. Karena emang masih lama juga wisuda nya pada saat itu. Sekitar 3 bulanan di Medan, tiba-tiba dapat email dari BAA Mercu Buana yang bilang kalo wisuda di undur menjadi tanggal 29 November. Jujur langsung speechless karena udah keburu pesan tiket untuk tanggal 4 November (4 hari sebelum jadwal wisuda awal) dan udah pesan kamar hotel yang dekat dengan gedung wisuda. Mana semua nya ga bisa di batalin pula. Yah akhirnya aku, ayah dan ibu tetap berangkat di tanggal 4 November itu dan juga terpaksa nginap di hotel yang sudah tidak bisa di refund. Ambil hikmah nya aja cha! Memang sepertinya Allah punya rencana lain untuk aku. And here I am! Menunggu tanggal 29 November sambil menjaga pola makan (baca postingan sebelumnya ya) :)

Sekian dulu cerita tentang proses sidang hingga daftar wisuda yang penuh drama ini. Semoga masih terus semangat nulis dengan cerita-cerita hidup aku lainnya..
See you :)

You Might Also Like

0 komentar