Kerja Kantoran vs Berwirausaha

2:28:00 PM

Assalamu'alaikum..


Bagi sebagian orang, kerja di sebuah perusahaan besar, punya meja sendiri, pake seragam kantor yang kece badai, pake id card kantor yang foto nya cucok banget, dapat fasilitas lengkap di kantor, merupakan kebanggaan tersendiri. Hal itu menjadi sebuah impian yang tidak mudah untuk mereka dapatkan. Mereka harus bekerja keras banting tulang demi mendapatkan posisi atau jabatan di kantor mereka saat ini. Aku pernah bermimpi menginginkannya, setidaknya untuk sesaat. Bermimpi kerja kantoran, punya meja sendiri, punya id card, terutama bermimpi untuk kerja di media seperti stasiun TV. Mereka-mereka yang saat ini kerja kantoran mungkin emang udah impian mereka, cita-cita mereka atau mungkin sebenarnya tidak ada pilihan lain untuk mereka selain bekerja di sebuah perusahaan seperti sekarang ini. Setiap orang berhak memilih jalan hidupnya sendiri. Am I right??

Aku pun punya pandangan tersendiri. Melihat beberapa teman-teman yang kerja keras demi bahagiain orang tua, istri, suami, adik, kakak dan keluarga lainnya, jujur aku salut dan agak iri karena aku tidak terlahir sebagai orang yang bisa bekerja terlalu keras seperti mereka. Aku merasa punya 'batasan 'dalam hal bekerja keras apalagi jika pekerjaan itu membutuhkan banyak tenaga ketimbang otak. Maklum udah ngga selincah dulu. Kalo di ibaratkan, tenaga nya sekarang udah kayak tenaga kura-kura. Hahaha. Secara pengalaman dan jam terbang pun, aku kalah jauuuhhh dari teman-teman ku. Hehehe.

Kira-kira tahun 2010an, Ibu sama Lek Rina (adiknya Ibu) membuka usaha dibidang pernak-pernik/aksesoris/ handcraft di daerah Gatot Subroto Medan. Kurang lebih sudah 7 tahunan lah usaha itu berjalan dan ternyata 7 tahun sudah aku ikut membantu mengembangkan usaha tersebut. Biasanya aku ikut menjaga toko, melayani pembeli, dan di bagian kasir juga. Yaa kerjaannya merangkap lah ceritanya.. Tapi kurang lebih baru setahun belakangan ini, aku dipercaya untuk menghandle pembukuan toko, mengawasi pegawai toko, ngehandle toko secara online dan selebihnya beberes toko juga. Ibu dan Lek Rina udah ngga punya waktu untuk mengurusi toko karena kesibukan masing-masing. Dengan diberi kepercayaan ini, berasa punya tanggung jawab yang lebih walau kadang masih suka setengah-setengah karena semangat yang suka naik turun.

Ya! berwirausaha kayak gini itu ternyata membuat aku lebih punya banyak waktu untuk keluarga. Masih bisa bantu Ibu di rumah, masih bisa masak di rumah, masih bisa nge gym pagi sore, masih bisa menghabiskan waktu buat nyari hiburan kayak pergi bareng teman, nonton, makan bareng di luar dan lain-lain. Intinya masih bisa menikmati hiduplah. Bukan berarti yang kerja kantoran ngga bisa menikmati hidup ya. Yang jelas masing-masing orang punya cara tersendiri menikmati hidupnya.

Dengan keadaan aku yang sekarang ini, aku udah bersyukur banget. Ngga ada terbesit keinginan buat kerja kantoran lagi. Apalagi kerja di media. Alhamdulillah pun udah dapat pekerjaan baru yaitu jadi dosen di salah satu universitas swasta di Medan. Pekerjaan impian ku setelah tamat S2 yang sekarang udah jadi kenyataan. Setidaknya, otak ku terpakai walau aku punya keterbatasan di tenaga. Hahaha. Malah saat ini punya impian baru yaitu menulis buku. Ya! sekarang aku lagi rajin banget nulis (semoga rajin terussss yaa) Mencoba memulai impian ini dengan menulis di blog dulu. InsyaAllah dari blog bisa jadi buku. Impossible is Nothing, right? :)



You Might Also Like

0 komentar